Rabu, 26 Juni 2013

Aplikomp --> SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA SERTA KELAINANNYA

Tugas Aplikomp --> SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA SERTA KELAINANNYA Dahulu, kehamilan hanya dapat terjadi melalui perkawinan. Bagaimana dengan sekarang? Penelitian mengenai bioteknologi di bidang reproduksi telah berkembang pesat. Metode bayi tabung kini menjadi pilihan alternatif untuk memiliki seorang anak. Hal tersebut tidak terlepas dari semakin berkembangnya ilmu pengetahuan terutaa di bidang reproduksi. Pengetahuan mengenai struktur, fungsi, dan proses reproduksi menjadi salah satu bagian terpenting dari keseluruhan proses teknologi reproduksi. Oleh karena itu kita harus terus belajar dan menambah pengetahuan mengenai sistem reproduksi. Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu yang sudah ada dan merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi bertujuan untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies dari kepunahan. Dalam upaya melestarikan kelangsungan hidupnya, setiap organisme harus mampu memperbanyak diri sehingga setiap generasi mampu menghasilkan individu baru untuk menggantikan generasi sebelumnya yang mati karena pemangsa, parasit, atau karena telah berumur tua. Proses reproduksi berbeda dengan proses yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sehari-hari, seperti makan, pertukaran gas, dan ekskresi. Proses reproduksi tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap organisme, tetapi tanpa reproduksi suatu spesies akan punah. Dengan demikian, diketahui bahwa kelangsungan hidup setiap organisme, sebagian ditujukan untuk memenuhi kemampuan reproduksi yang mutlak bagi kelestarian suatu organisme. (Wijaya Jati.2007;hal 206) Sistem Reproduksi perempuan meliputi meliputi indung telur ( ovarium ), suatu saluran kelamin dan alat kelamin luar. Kelenjar mammae atau kelenjar susu walaupun bukan alat kelamin, termasuk kelompok ini karena merupakan kelenjar penting dalam sistem reproduksi perempuan. Fungsi utama sistem ini yang dikelola oleh mekanisme hormon dan syaraf, menghasilkan gamet betina yaitu ovum melalui peristiwa oogenesis kemudian menyediakan lingkungan yang cocok untuk terjadi fertilisasi oleh spermatozoa dan perkembangan fetus, selanjutnya mekanisme untuk pengeluaran janin. Sistem reproduksi pria terdiri atas testis, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar, dan alat kelamin luar yaitu penis. (Soewolo,dkk.2003;hal 350) Sistem reproduksi pria pada umumnya berfungsi sebagai berikut : ü Menghasilkan sperma ( gamet jantan) ü Menghantarkan sperma ke daerah yang sesuai di dalam saluran reproduksi betina ü Menghasilkan hormon-hormon seks jantan, atau androgen, yang mempersiapkan kelenjar-kelenjar dan saluran-saluran tubular pada saluran tubular pada saluran reproduksi pria agar berfungsi. (George H.Fried dkk. 2005; hal 143) Pada manusia organ reproduksi eksternal jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri dari gonad yang menghasilkan gamet ( sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris yang mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma dan sekumpulan saluran yang membawa sperma dan sekresi glandular. ( Campbell dkk.2004;hal 156) A. Testis Berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang. Terdiri atas saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh beberapa lapis jaringan ikat. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus tempat sperma terbentuk. Sel sel leydig tersebar di antara tubulus seminiferus menghasilkan testosteron dan androgen lain yang merupakan hormon seks jantan. Testis turun dari tempat asalnya di sekitar daerah ginjal pada abdomen menuju kantung yang longgar pada skrotum, sebuah kantung yang menggantung tepat di belakang penis. Testis kiri sering menggantung lebih rendah dari yang kanan. Testis terdiri dari 200-300 lobuli. Setiap lobulus mengandung beberapa tubulus seminiferus yang berkelok-kelok. B. Saluran Reproduksi Saluran reproduksi pada pria terdiri atas epididimis dan vas deferens. Epididimis berperan sebagai tempat pematangan spermatozoa, sedangkan vas deferens adalah suatu saluran yang digunakan untuk mengangkut sperma ke vesica seminalis. Vas deferens merupakan saluran lurus yang menuju ke atas dan melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih, vas deferens bersatu dengan vas eferens yang merupakan saluran lanjutan tubulus seminiferus. Kedua saluran tersebut bersatu membentuk ejakulatoris pendek yang berakhir di uretra. Uretra merupakan saluran yang terdapat dalam penis yang berfungsi sebagai saluran pembuangan urine sekaigus saluran semen. C. Kelenjar Kelamin Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah/sekret/semen. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain vesicula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper a) Vesikula Seminalis Berjumlah sepasang dan terletak di sekitar kandung kemih. Bagian ini menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesika seminalis berwarna jernih dan kental, mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan tersebut berfungsi sebagai nutrisi bagi sperma. Selain itu juga mensekresikan prostaglandin yang berfungsi sebagai membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus b) Kelenjar Prostat Berukuran lebih besar dibanding dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat basa sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan tersebut langsung bermuara ke uretra melalui beberapa saluran kecil. c) Kelenjar Cowper Berukuran kecil, berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar tersebut pekat dan umumnya disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. D. Penis & Skrotum Organ reproduksi luar pada pria terdiri atas skrotum dan penis. Skrotum adalah kantung yang di dalamnya terdapat organ reproduksi pria yaitu testis penis adalah alat kelamin pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi atau persetubuhan. Penis tersusun atas tiga jaringan erektil yang berasal dari vena dan kapiler darah, yaitu 2 korpus kavernosum penis dan satu kavernosum uretra. Di bagian tengah terdapat uretra. Penis ditutupi oleh kulit yang tebal. Gland Penis (kepala penis) ditutupi oleh kulit yang disebut preputium. Preputium adalah bagian yang dibuang ketika seorang pria dikhitan atau disunat Tampak depan Tampak samping GENITALIA EKSTERNA · Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. · Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. · Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.Homolog embriologik dengan skrotum pada pria · Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. · Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.Homolog embriologik dengan penis pada pria.Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif. · Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. · Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. · Hymen Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. · Perineum Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur. GENITALIA INTERNA · Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Pada manusia, rahim hanya terdiri atas satu ruang, berotot dan berdinding tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan rahim memiliki ukuran panjang 7 cm dan lebar 4-5 cm. Dinding rahim tersusun atas 3 lapisan yaitu perimetrium, endometrium, dan miometrium. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan tersebut akan mengalami penebalan dan akan meluruh setiap bulannya bila tidak ada zigot yang ditanamkan di dindingnya. · Ovarium Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. · Oviduk Merupakan saluran telur yang jumlahnya sepasang. Saluran tersebut menghubungkan ovarium dengan uterus. Ujungnya berbentuk corong berjumbai jumbai atau fimbriae yang berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap ovum akan bergerak menuju rahim akibat dorongan dinding tuba falopii yang bersilia. · Vagina Sebuas tabung berlapis otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita. Dinding vagina lebih tipis dari rahim, serta memiliki banyak lipatan dan selaput lendir. Hal tersebut untuk mempermudah jalannya kelahiran bayi. Pada selaput lendir terdapat banyak kelenjar diantaranya kelenjar Bartholini. Sindrom Pramenstruasi Umumnya terjadi menjelang datangnya menstruasi. Penyebabnya diduga karena kekurangan hormon progesteron pada saat fase luteum dan siklus menstruasi. Gejalanya adalah kelelahan, sakit kepala,diare,depresi, dan edema Kanker Rahim Penyait yang menyerang dinding endometrium pada rahim. Penyebabnya adalah kelebihan hormon estrogen yang mampu merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Gejalanya penderiti memiliki siklus haid yang abnormal, perdarahan rahim, nyeri perut, dan lain-lain Endometriosis Terjadi apabila jaringan endometrium tumbuh di luar rahim misalnya di bagian rongga perut, ligamen penyokong rahim, dan daerah sekitar ovarium Radang Kelenjar Prostat Disebut juga prostatitis yang menyebabkan gangguan pada kelenjar prostat yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Penyebabnya diduga karena faktor makanan,bakteri,virus,dan masalah psikis. Herpes Simpleks Radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok berisis air. Disebabkan oleh virus. Pada perempuan dapat timbul luka pada organ kelamin bagian luar. Menular melalui hubungan seksual AIDS Penyebabnya adalah virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi. Untuk memastikan seseorang benar terkena AIDS atau tidak maka diperlukan tes khusus. AIDS menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan lainnnya Sifilis, klamidia, dan gonorrhoe. SUMBER Aprilia Yessie.2011.PLACENTA. www.bidankita.com. Diakses 16 April 2012 pukul 20.00 WIB Campbell, Reece, dan Mitchell.2004.Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:Erlangga Fried, George H. Dan George J. Hademenos.2005.Biologi Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga Jati, Wijaya.2007. Aktif Biologi. Jakarta:Ganeca Exact Soewolo,dkk.2003.Fisiologi Manusia. Malang:UM press

SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA SERTA KELAINANNYA

Tugas Aplikomp --> SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA SERTA KELAINANNYA Dahulu, kehamilan hanya dapat terjadi melalui perkawinan. Bagaimana dengan sekarang? Penelitian mengenai bioteknologi di bidang reproduksi telah berkembang pesat. Metode bayi tabung kini menjadi pilihan alternatif untuk memiliki seorang anak. Hal tersebut tidak terlepas dari semakin berkembangnya ilmu pengetahuan terutaa di bidang reproduksi. Pengetahuan mengenai struktur, fungsi, dan proses reproduksi menjadi salah satu bagian terpenting dari keseluruhan proses teknologi reproduksi. Oleh karena itu kita harus terus belajar dan menambah pengetahuan mengenai sistem reproduksi. Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu yang sudah ada dan merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi bertujuan untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies dari kepunahan. Dalam upaya melestarikan kelangsungan hidupnya, setiap organisme harus mampu memperbanyak diri sehingga setiap generasi mampu menghasilkan individu baru untuk menggantikan generasi sebelumnya yang mati karena pemangsa, parasit, atau karena telah berumur tua. Proses reproduksi berbeda dengan proses yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sehari-hari, seperti makan, pertukaran gas, dan ekskresi. Proses reproduksi tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap organisme, tetapi tanpa reproduksi suatu spesies akan punah. Dengan demikian, diketahui bahwa kelangsungan hidup setiap organisme, sebagian ditujukan untuk memenuhi kemampuan reproduksi yang mutlak bagi kelestarian suatu organisme. (Wijaya Jati.2007;hal 206) Sistem Reproduksi perempuan meliputi meliputi indung telur ( ovarium ), suatu saluran kelamin dan alat kelamin luar. Kelenjar mammae atau kelenjar susu walaupun bukan alat kelamin, termasuk kelompok ini karena merupakan kelenjar penting dalam sistem reproduksi perempuan. Fungsi utama sistem ini yang dikelola oleh mekanisme hormon dan syaraf, menghasilkan gamet betina yaitu ovum melalui peristiwa oogenesis kemudian menyediakan lingkungan yang cocok untuk terjadi fertilisasi oleh spermatozoa dan perkembangan fetus, selanjutnya mekanisme untuk pengeluaran janin. Sistem reproduksi pria terdiri atas testis, saluran reproduksi, kelenjar-kelenjar, dan alat kelamin luar yaitu penis. (Soewolo,dkk.2003;hal 350) Sistem reproduksi pria pada umumnya berfungsi sebagai berikut : ü Menghasilkan sperma ( gamet jantan) ü Menghantarkan sperma ke daerah yang sesuai di dalam saluran reproduksi betina ü Menghasilkan hormon-hormon seks jantan, atau androgen, yang mempersiapkan kelenjar-kelenjar dan saluran-saluran tubular pada saluran tubular pada saluran reproduksi pria agar berfungsi. (George H.Fried dkk. 2005; hal 143) Pada manusia organ reproduksi eksternal jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri dari gonad yang menghasilkan gamet ( sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris yang mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma dan sekumpulan saluran yang membawa sperma dan sekresi glandular. ( Campbell dkk.2004;hal 156) A. Testis Berbentuk bulat telur dan jumlahnya sepasang. Terdiri atas saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh beberapa lapis jaringan ikat. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus tempat sperma terbentuk. Sel sel leydig tersebar di antara tubulus seminiferus menghasilkan testosteron dan androgen lain yang merupakan hormon seks jantan. Testis turun dari tempat asalnya di sekitar daerah ginjal pada abdomen menuju kantung yang longgar pada skrotum, sebuah kantung yang menggantung tepat di belakang penis. Testis kiri sering menggantung lebih rendah dari yang kanan. Testis terdiri dari 200-300 lobuli. Setiap lobulus mengandung beberapa tubulus seminiferus yang berkelok-kelok. B. Saluran Reproduksi Saluran reproduksi pada pria terdiri atas epididimis dan vas deferens. Epididimis berperan sebagai tempat pematangan spermatozoa, sedangkan vas deferens adalah suatu saluran yang digunakan untuk mengangkut sperma ke vesica seminalis. Vas deferens merupakan saluran lurus yang menuju ke atas dan melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih, vas deferens bersatu dengan vas eferens yang merupakan saluran lanjutan tubulus seminiferus. Kedua saluran tersebut bersatu membentuk ejakulatoris pendek yang berakhir di uretra. Uretra merupakan saluran yang terdapat dalam penis yang berfungsi sebagai saluran pembuangan urine sekaigus saluran semen. C. Kelenjar Kelamin Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah/sekret/semen. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain vesicula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper a) Vesikula Seminalis Berjumlah sepasang dan terletak di sekitar kandung kemih. Bagian ini menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesika seminalis berwarna jernih dan kental, mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan tersebut berfungsi sebagai nutrisi bagi sperma. Selain itu juga mensekresikan prostaglandin yang berfungsi sebagai membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus b) Kelenjar Prostat Berukuran lebih besar dibanding dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat basa sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan tersebut langsung bermuara ke uretra melalui beberapa saluran kecil. c) Kelenjar Cowper Berukuran kecil, berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar tersebut pekat dan umumnya disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. D. Penis & Skrotum Organ reproduksi luar pada pria terdiri atas skrotum dan penis. Skrotum adalah kantung yang di dalamnya terdapat organ reproduksi pria yaitu testis penis adalah alat kelamin pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi atau persetubuhan. Penis tersusun atas tiga jaringan erektil yang berasal dari vena dan kapiler darah, yaitu 2 korpus kavernosum penis dan satu kavernosum uretra. Di bagian tengah terdapat uretra. Penis ditutupi oleh kulit yang tebal. Gland Penis (kepala penis) ditutupi oleh kulit yang disebut preputium. Preputium adalah bagian yang dibuang ketika seorang pria dikhitan atau disunat Tampak depan Tampak samping GENITALIA EKSTERNA · Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. · Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. · Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.Homolog embriologik dengan skrotum pada pria · Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. · Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.Homolog embriologik dengan penis pada pria.Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif. · Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. · Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. · Hymen Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. · Perineum Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur. GENITALIA INTERNA · Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Pada manusia, rahim hanya terdiri atas satu ruang, berotot dan berdinding tebal. Pada wanita yang belum pernah melahirkan rahim memiliki ukuran panjang 7 cm dan lebar 4-5 cm. Dinding rahim tersusun atas 3 lapisan yaitu perimetrium, endometrium, dan miometrium. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan tersebut akan mengalami penebalan dan akan meluruh setiap bulannya bila tidak ada zigot yang ditanamkan di dindingnya. · Ovarium Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. · Oviduk Merupakan saluran telur yang jumlahnya sepasang. Saluran tersebut menghubungkan ovarium dengan uterus. Ujungnya berbentuk corong berjumbai jumbai atau fimbriae yang berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap ovum akan bergerak menuju rahim akibat dorongan dinding tuba falopii yang bersilia. · Vagina Sebuas tabung berlapis otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita. Dinding vagina lebih tipis dari rahim, serta memiliki banyak lipatan dan selaput lendir. Hal tersebut untuk mempermudah jalannya kelahiran bayi. Pada selaput lendir terdapat banyak kelenjar diantaranya kelenjar Bartholini. Sindrom Pramenstruasi Umumnya terjadi menjelang datangnya menstruasi. Penyebabnya diduga karena kekurangan hormon progesteron pada saat fase luteum dan siklus menstruasi. Gejalanya adalah kelelahan, sakit kepala,diare,depresi, dan edema Kanker Rahim Penyait yang menyerang dinding endometrium pada rahim. Penyebabnya adalah kelebihan hormon estrogen yang mampu merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Gejalanya penderiti memiliki siklus haid yang abnormal, perdarahan rahim, nyeri perut, dan lain-lain Endometriosis Terjadi apabila jaringan endometrium tumbuh di luar rahim misalnya di bagian rongga perut, ligamen penyokong rahim, dan daerah sekitar ovarium Radang Kelenjar Prostat Disebut juga prostatitis yang menyebabkan gangguan pada kelenjar prostat yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Penyebabnya diduga karena faktor makanan,bakteri,virus,dan masalah psikis. Herpes Simpleks Radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok berisis air. Disebabkan oleh virus. Pada perempuan dapat timbul luka pada organ kelamin bagian luar. Menular melalui hubungan seksual AIDS Penyebabnya adalah virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi. Untuk memastikan seseorang benar terkena AIDS atau tidak maka diperlukan tes khusus. AIDS menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan lainnnya Sifilis, klamidia, dan gonorrhoe. SUMBER Aprilia Yessie.2011.PLACENTA. www.bidankita.com. Diakses 16 April 2012 pukul 20.00 WIB Campbell, Reece, dan Mitchell.2004.Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:Erlangga Fried, George H. Dan George J. Hademenos.2005.Biologi Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga Jati, Wijaya.2007. Aktif Biologi. Jakarta:Ganeca Exact Soewolo,dkk.2003.Fisiologi Manusia. Malang:UM press